Naskah Orasi tentang Nasionalisasi Aset Bangsa
Disuarakan pada 17 Mei 2015 dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional
Oleh : Siti Noer Tyas Tuti/Ilmu Komunikasi/ FISIP/Universitas Brawijaya
Oleh : Siti Noer Tyas Tuti/Ilmu Komunikasi/ FISIP/Universitas Brawijaya
Assalamualaikum
Wr. Wb!
Selamat
Pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua. Para pemuda bangsa, para
pejuang-pejuang tanguh !
Hidup
Mahasiswa!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Tepat
tanggal 28 Oktober 1928, para Pemuda berkumpul mengucapkan simbol kelahiran sebuah bangsa
Indonesia. Mereka bersumpah menjunjung tinggi nilai yang dimiliki oleh bangsa
ini, kita kenal momen itu dengan sebutan Sumpah Pemuda. 17 Agustus 1945
Proklamasi Kemerdekaan berkumandang di Negeri ini. Dan itu semua tidak akan
terjadi tanpa adanya perjuangan, tekat yang kuat dan semangat nasionalisme,
semangat nasionalisme.
Seiring
berjalannya waktu, negara berkembang dan saat ini kita dihadapakan dengan suatu
era yang di namakan Globalisasi. Pada saat ini, Globalisasi telah menggerus,
telah menelan rasa nasionalisme bangsa ini. Telah menelan semangat untuk
mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Kita
tahu, betapa kayanya negeri ini akan SDA dan SDM.
Dari Sabang sampai
Merauke berjajar pulau-pulau (Nyanyi)
Lebih dari 17.000 pulau di Indonesia
menjadi sumber kekayaan bangsa ini, menjadi aset-aset besar negari ini. Baik
kekayaan alam, budaya dan aset manusia. Namun sangat disayangkan aset tersebut
bukan milik bangsa sendiri. Dari hulu sampai hilir aset negara terutama
kekayaan alam kita dikuasai pihak asing, 90 % blok migas kita diambil oleh
orang asing, belum lagi emas, batu bara dan lain sebagainya. Bahkan air
mineralpun dikuasai oleh asing. 80% kebutuhan pokok kita di impor dari luar
negeri, seperti garam, gula dan beras. Lantas dapat apa bangsa ini, apa yang
tersisakan untuk anak cucu kelak?.
Kemudian
ketika aset terbesar bangsa ini, yaitu sumber daya manusia tidak memiliki rasa
cinta terhadap tanah air, ketika para pemimpin bangsa yang menjadi tonggak kemajuan negara, tidak
peduli lagi terhadap bangsa dan negara. Dan apa yang mereka lakukan? Sibuk
mempertebal dompet massing-masing, sibuk memperkaya diri dengan memakan uang rakyat.
Ketika para generasi muda lebih bangga dengan budaya asing, ketika kita
dilenakan oleh fast food- fast food yang tidak penting bahkan tidak menyehatkan.
Dan ketika bangsa ini lupa akan jati diri bangsanya. Apa yang akan terjadi?
Indonesia kembali terjajah, dijajah oleh bangsa asing maupun dijajah oleh
bangsa sendiri. Baik dari segi kekayaan alam maupun mental bangsa.
Hidup Rakyat Indonesia!
Menjadi
kewajiban kita, menjadi tanggung jawab kita para pemuda, para pejuang tangguh
untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah lama hilang.
Hidup Mahasiwa !
Sudah
saatnya kita berbenah diri, saatnya
nasionalisasi aset bangsa kita kerahkan. Kita rebut kekayaan negeri ini dari
bangsa asing. Bukannya mengundang orang asing mengeruk kekayaan negara. Seperti
yang dilakukan oleh pemimpin saat ini. Jangan biarkan negeri ini kembali
terjajah. Kita harus berjuang bersama-sama memberantas kolusi, korupsi dan
nepotisme. Jangan sampai yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Kita
harus bangga terhadap bangsa dan negara ini. Kita kembangkan budaya dan
kesenian yang ada di negeri ini.
Kita
harus menumbuhkan semangat nasionalisme mulai dari diri sendiri dan mulai hari
ini, detik ini juga.
Padamu
negeri kami berjanji
Padamu
negeri kami berbakti
Padamu
negeri kami mengabdi
Bagimu
negeri jiwa raga kami
Untuk Indonesia yang lebih maju
Untuk Indonesia yang lebih tangguh
Hidup
Mahasiswa !
Hidup
Mahasiswa !
Hidup Rakyat
Indonesia !
Wassalamualaikum Wr.Wb!
Komentar
Posting Komentar